UTUSANINDO.COM,(PADANG)- Tenaga nuklir merupakan salah satu energi serta bahan bakar yang bisa dipakai oleh manusia. Pemanfaatan tenaga nuklir dapat masuk di berbagai aspek kehidupan. Saat ini pemanfaatan nuklir tidak hanya difokuskan pada bidang kelistrikan. Tenaga nuklir juga dapat dimanfaatkan dibidang pertanian, biologi, kesehatan, teknik dan pangan.
Memprakarsai hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU)di Auditorium Gubernuran Sumbar, Kamis,(14/12/2017).
Kerjasama dihadiri oleh Kepala BATAN, Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, menyambut baik kerjasama ini. Menurutnya, kerjasama antara Pemprov Sumbar dan BATAN merupakan sinergi yang sangat strategis dan saling menguntungkan.
“Kami berharap akan dapat manfaat ilmu dan teknologi langsung dari BATAN dan Pemprov Sumbar pun juga dapat memberikan sesuatu ke BATAN untuk mendukung dan mempermudah kegiatan BATAN dalam melakukan sosialisasi nuklir ke masyarakat. Nuklir bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan karena memiliki banyak manfaat, baik di dunia kesehatan maupun di bidang pertanian dan makanan,’’ Ujar Irwan Prayitno.
Menurut, Irwan, Semenjak tahun 2004 BATAN telah melakukan demonstrasi farm (Defarm) tanaman padi, penangkaran padi dan penyebaran padi varietas kahayan yang merupakan hasil Litbang BATAN bekerjasama dengan Universitas Andalas.”Saya berpesan kepada Balitbang dan OPD terkait agar segera menindaklanjuti MoU ini”,Ujarnya
Sementara itu, Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto menyampaikan, BATAN harus selalu menjalin kerjasama, BATAN itu lembaga pemerintah, harus selalu bekerjasama dengan pemerintah Provinsi karena bisa saling membantu dari sisi sumberdaya, sosialisasi serta kegiatannya.
Hubungan baik yang dimiliki Kepala BATAN dengan Pemprov Sumbar. Lanjutnya, memudahkan kerjasama yang akan dilaksanakan kedua belah pihak. “Sehingga ini bagian dari kita untuk melakukan sosialisasi sumber daya. Kita juga ingin bekerjasama dengan Pemprov untuk memajukan teknologi nuklir Indonesia,” ungkap Djarot
Ditambahkan, Djarot, Kerjasama BATAN dengan Pemprov sumbar sudah berlangsung sejak tahun 2014, terutam bidang pertanian dan kesehatan.Seperti memperbaiki varietas lokal, misal usia panen yang panjang menjadi lebih pendek dan produktifitas lebih tinggi salah satu contoh varietas Kahayan.
“BATAN juga kerjasama dengan rumah sakit umumpusat M. Djamil Padang, Sumbar yang mempunyai alat untuk mendiagnostik ginjal secara sederhana menggunakan teknologi nuklir, itu memang sudah lama dan akan diperbaiki lagi, supaya kelak dengan menggunakan teknologi dari BATAN kembali.Diperbaharui plus mempunyai Spesialis kedokteran Nuklir untuk misalnya penyakit kanker dan penyakit lainnya”, Ujar Djarot.
Dijelaskannya, Permintaan Gubernur Sumbar, Bagaimana masakan rendang Sumbar itu bisa tahan lama, yang biasanya hanya beberapa bulan, menjadi bisa awet atau tahan delapan belas bulan. Pakai alatnya “Iradiator Gamma” yang dimiliki BATAN, mungkin suatu saat akan dibangun di Sumbar jadi focus kesitu.
“BATAN juga memiliki teklonologi untuk memperbaiki tanaman cabe tumbuh dengan normal tidak ada penyakit, BATAN focus itu melakukan kerjasama dengan Pemprov Sumbar dan Kota Payakumbuh,, Sedangkan Kab Solok dan kab Sijunjung akan menyusul”, ujarnya
Untuk diketahui, Teknologi nuklir sudah lama di Indonesia, sudah lebih dari 58 tahun, “Kita bisa mempromosikan apa saja, Jadi jangan dianggap Nuklir yang jelek- jelek saja atau menakutkan yang kita manfaatkan ,Segera bisa dimanfaatkan untuk pertanian, kesehatahan dan pangan dan lain sebagainya” Ujar Djarot sembari mengakhiri sembari tersenyum.(bons)
Discussion about this post