UTUSANINDO.COM,(BUKITTINGGI) – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan bahwa pembangunan dapat segera direalisasikan, namun hendaknya tidak perlu melibatkan investor, apalagi kejadian serupa juga pernah dialami sejumlah pasar lainnya seperti yang terjadi di Jawa.
“Kita sudah punya contoh waktu (kejadian kebakaran) pasar klewer. Pemerintah tentu membantu tapi juga daerah serta pedagang juga mengambil bagian (ikut bekrjasama). Tapi yang penting tidak boleh investor. Tidak boleh sama sekali investor,” katanya kepada awak media usai meninjau langsung lokasi pertokoan yang terbakar, Sabtu sore, (4/11).
Soal bagaimana konsep pembangunannya, Wapres menyebut akan meniru pasar modern, seperti lazimnya pasar-pasar yang sudah banyak di bangun di zaman sekarang, meskipun membutuhkan dana pembangunan ditaksir sekitar Rp 300 sampai Rp 400 miliar. Dan itu dapat diperoleh atas kerjasama antara pemerintah dan pedagang.
“Nanti kita akan putuskan. Kita punya pengalaman (pembangunan pasar) di Solo dan di Semarang. Kalau direhab lebih murah,” katanya
Pemerintah pusat akan memberikan bantuan kepada Pemerintah Kota Bukittinggi untuk membangun kembali Pusat Pertokoan Pasar Ateh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) “Ya Itu pasti (diberi bantuan),” katanya
Wapres mengatakan bahwa sebelum disalurkan bantuan, terlebih dulu dilakukan penelitian oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, bersama Tim dari Universtitas Andalas (Unand) Padang. Dan ditargetkan dapat diselesaikan selama dua pekan kedepan, sehingga dari hasilnya dapat diputuskan, kemudian disalurkan dana untuk proses rehabilitasi.
“Nanti dilihat hasil penelitiannya bagaimana, dan bagaimana maunya pedagang juga dan keinginan Pemda. Jadi nanti musyawarahlah, cepat ini. Menteri PU sudah siapkan. Kita akan periksa secara teknis,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi, M. Ramlan Nurmatias menyempatkan diri melaporkan perkembangan pada Wapres Jusuf Kalla. Dia menyebut bahwa Pemko Bukittinggi akan melakukan relokasi atau pemindahan pedagang ke lokasi sementara.
“Karena lahan terbatas. Kita akan menyediakan tempat penampungan sebanyak 1.226. Kalau di kali dua meter, berarti dibutuhkan 1,5 kilo jalan harus kita pakai mendirikan lokasi sementara. Inilah sedang kita coba bermusyawarah dengan pedagang supaya paham dan mengerti. Kita berharap kalau sudah ada kesepakatan mungkin kita akan siapkan tempat penampungan baru,” katanya.
Pasar Ateh Kota Bukittinggi terbakar Senin pagi sekitar pukul 06.00 pada 30 Oktober lalu. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun. Pasar Atas dikenal sebagai pusat wisata belanja di Kota Bukittinggi karena lokasinya tidak jauh dari jam gadang.
Dari pendataan pasar yang juga merupakan pusat kerajinan di Bukittinggi itu diketahui ada sekitar 784 toko tempat pedagang berjualan. Ada 357 toko yang berada di lantai II pasar tersebut tercatat hangus terbakar. Toko yang banyak menjual songket dan bordiran itu rencananya akan dibangun kembali.
Turut hadir dalam kunjungan Wakil Presiden, Sofyan Wanandi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PU-PERA), Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, Menteri PAN RB, Asman Abnur, dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
Discussion about this post