UTUSANINDO.COM,(SOLSEL) – Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumbar, Uslaini,menyebutkan izin pendakian gunung Kerinci melalui Solok Selatan (Solsel) bakal menjadi daya tarik bagi wisatawan minat khusus.
“Dengan adanya izin pendakian melalui Solsel akan berdampak positif sebab, masyarakat atau pemkab setempat yang selama ini menjaga kawasan tersebut mendapat manfaat ekonomi dari pembukaan jalur itu. Sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan minat khusus,” imbuhnya.
Uslaini tidak menampik jika bakal ada dampak negatif, karena adanya penambahan aktivitas dikawasan tersebut.
“Hal ini bisa diminimalisir pengelola dengan membuat atau menjalankan aturan ketat pada pengunjung,” tambahnya.
Selain itu, disebabkan gunung Kerinci masuk kawasan konservasi maka harus ada izin dari BKSDA atau BB TNKS untuk memasuki wilayah itu, dengan cara mengurus Surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi).
“Saat mengurus Simaksi, pengunjung atau pendaki akan diberi arahan terkait prosedur dan peraturan kawasan konservasi. Secara pribadi, saya setuju masyarakat dilibatkan dalam mengelola kawasan sehingga mereka (masyarakat.red) mendapatkan manfaat ekonomi. Jika sudah begitu, masyarakat akan sukarela menjaga kawasan dari aktivitas perusakan lingkungan,” tandasnya.
Sementara,Pegiat Pariwisata Sumbar, Yulnofrins Napilus mengatakan salah satu dari empat pilar utama pembangunan yang menjadi prioritas pemerintah untuk dikembangkan adalah sektor pariwisata.
“Solsel memiliki potensi itu. Selain Saribu Rumah Gadang (SRG) dan Gua Batu Kapal (GBK), Solsel juga punya potensi pendakian gunung. Bu Menteri LHK,Siti Nurbaya sudah bilang bahwa untuk mendukung program pariwisata asal persyaratan teknis dan prosedur dipenuhi bakal didukung,” katanya.
Kemudian, jalur lama pendakian gunung Kerinci via Kresik Tuo tidak akan mengurangi jumlah dan minat para pendaki.
“Harusnya lebih nambah dan jadi menarik. Menarik karena para pendaki biasanya selalu ingin mencoba jalur baru. Sedikit sekali yang mendaki berulang-ulang dari lokasi atau jalur yang sama,” ucapnya.
Sementara, Kasi Pengelolaan Kawasan Strategis dan Destinasi Kepariwisataan, Dinas Budaya dan Pariwisata Solsel, Aig Wadenko menyatakan pihaknya telah melakukan beberapa persiapan jelang izin keluar. Diantaranya, posko pengunjung, pintu gerbang dan tiketing.
“Kita juga telah mendapatkan pelatihan bagi potter atau pemandu gunung dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia dan Kementerian Pariwisata terkait kesiapan pemandu lokal nantinya,” terangnya.
Ia berharap, peningkatan akses jalan sepanjang 3,5 km menuju posko pendakian yang telah dianggarkan melalui APBD-Perubahan 2017 bisa mempermudah akses pendaki nantinya.
“Semoga saja setelah revisi oleh gubernur nantinya, akses tersebut bisa dikerjakan langsung,” harapnya.
Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (BB TNKS) menyatakan izin pendakian gunung Kerinci melalui Bangun Rejo, Solsel bakal keluar pada Desember 2017. Hal itu dikatakan Kepala BB TNKS, Arief Toengkagie.
“Jelang proses revisi zonasi selesai, pada November nanti kita akan adakan konsultasi publik dengan melibatkan pihak provinsi Sumbar, pemkab Solsel dan Pesisir Selatan,” kata Arief. (Mki)
Discussion about this post