UTUSANINDO.COM,(JAKARTA) – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, menyebut tindakan anak-anak yang masih sekolah namun mengisap rokok elektrik sangat memprihatinkan. Sebabnya, pada anak-anak, rokok elektrik dinilai bisa menjadi pintu yang membuat anak-anak kecanduan nikotin.
“Itu sangat memprihatinkan ya menurut saya. Mau bagaimanapun vape atau rokok elektrik itu kan tetap ada isi nikotinnya, akan ada adiksinya, dan bisa membuat anak-anak ini nanti ketergantungan dan malah merokok,” tutur dr Lily, ditemui di Kementerian Kesehatan, Senin (23/10/2017).
Beberapa penelitian menyebut rokok elektrik mampu mengurangi dampak buruk merokok pada orang dewasa. Namun menurut dr Lily, anak-anak tidak seharusnya dibiarkan menggunakan rokok elektrik karena justru malah mendekatkan mereka dengan kebiasan buruk merokok.
Ia pun meminta seluruh pihak terkait, termasuk orang tua, guru dan sekolah, untuk memberikan pengawasan lebih terhadap kegiatan anak.
“Ini harus jadi perhatian buat kita semua, orang tua, guru dan sekolah, harus terjaga anak-anak kita supaya tidak terjerumus (merokok),” tutupnya.
Sebuah video berdurasi 1,5 menit yang memperlihatkan sekelompok anak SD sedang mengisap rokok elektrik (vape) viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut terlihat tujuh siswa yang mengenakan seragam sekolah mengisap rokok elektrik di lorong bangunan gedung.
Rekaman video tersebut juga memperlihatkan dengan jelas almamater para siswa, yakni SD Negeri 2 Surodakan, Trenggalek. Pada pertengahan video, sejumlah siswa sempat kaget dan hendak lari seperti ada yang memergoki aksi itu, namun kemudian kembali melanjutkan aksi itu.
(Dtik)
Discussion about this post