UTUSANINDO.COM,(SUKADANA) -Tampaknya, para petani Lampung Timur kesulitan mendapat benih pada musim tanam akhir tahun ini.
Penuturan Kajin, petani Desa Bauh Gunungsari Kecamatan Sekampungudik, bahwa benih jagung sulit diperoleh dan harganya melambung tinggi. Biasanya, kata dia, petani membeli benih bergambar gajah dan sumo, tetapi belakangan ini benih tersebut sulit didapat oleh petani.
“Harganya naik sampai 50 ribu kalau benih sumo, kalau benih gajah tidak ada karena kata penjualnya belum produksi,” katanya, Jumat 6 Oktober 2017.
Anehnya, benih jagung subsidi yang tidak boleh diperjualbelikan malah dijual oleh kios-kios di wilayah sekitar.
Dia mengaku heran bila benih subsidi dijual. Benih subsidi itu untuk kelompok tani dengan biaya tebusan sekitar Rp60 ribu per 5 kg.
“Tetapi benih subsidi yang jual sampai Rp360 ribu oleh kios-kios. Tolong pak polisi lakukan operasi pasar. Kami sebagai petani merasa berat untuk membelinya,” ungkapnya.
Rupanya, persoalan ini sudah terendus oleh kepolisian setempat. Polres Lamtim telah menangkap dua tersangka berinisial A dan H, warga Lampung Selatan berikut 80 dus berisi 1.600 kg benuh jagung hibrida bermerek NK212 dan Bisi 18.”Jadi cara dua tersangka ini mendapat benih dengan rekomendasi dari kelompok tani,” ujarnya.
Dia menambahkan, awalnya anggota Polsek Wayjepara melakukan razia rutin dan menangkap A dan H saat berada di mobil BE 2045 GN pada tanggal 30 September 2017 malam. Setelah digeledah ditemukan 30 dus benih jagung. Hasil pengembangan tersangka, anggota mendapat lagi 50 dus benih jagung.
“Tentu ini menyusahkan petani. Makanya kami perintahkan anggota untuk kroscek setiap kelompok tani,” ungkapnya. Seperti dikutip dari sumber Saibumicom.
Discussion about this post