UTUSANINDO.COM,(SOLSEL) -Sekitar 23 orang Kader lingkungan hidup dan konservasi yang berasal dari Poso, Bogor, Mamuju dan Sigi melaksanakan studi banding ke kelompok konservasi sumber daya alam (sda) Bangun Rejo, Solok Selatan, Selasa (12/9).
Kedatangan rombongan dari berbagai daerah ini Dipimpin langsung Direktur PIKA (Pemolaan Informasi dan Konservasi Alam) DITJEN KSDAE, Kementrian Lingkungan Hidup, Ir. Listya Kusumawardhani,M.Sc, dikarenakan keberhasilan Kelompok Konservasi Mandiri (KKM) Bangun Rejo Kec.Sangir sebagai desa binaan konservasi terbaik tingkat nasional tahun 2017 dalam upaya menjaga dan melestarikan kawasan TNKS.
Kedatangan Rombongan yang dijembatani Balai Besar TNKS ini Disambut oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. H. Epli Rahmat, MM di kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG), tempat dimana rombongan direncanakan menginap.
“Kita selaku pemerintah bersama Balai TNKS telah menggagas kelompok ini sejak tahun 2005 dengan berbagai upaya. Mereka bergerak untuk tujuan membangun ekonomi dengan berbasis konservasi sumber daya alam,” terangnya.
“Sebagai contoh mereka mengembangkan tanaman keras seperti mahoni, surian dan lainnya dengan tumpang sari dengan tanaman tahunan. Kemudian mengembangkan peternakan berbasis konservasi. Makanan ternak berasal dari tanaman tahunan, dan kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik,” tambahnya.
Direktur PIKA, Listya pada kesempatan tersebut memujikan usaha usaha masyarakat pada KKM Mandiri Bangun Rejo yang terus konsisten dalam usahanya menjaga lingkungan, menjaga satwa, dan alam lainnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan TNKS Wilayah IV Sangir, David menyebutkan pencapaian keberhasilan KKM Bangun Rejo tentu tidak terlepas dari masyarakat Bangun Rejo itu sendiri. “Apa yang telah dicapai saat bukan perkara yang mudah buat KKM. Tentu melalui, proses yang panjang sehingga menjadi KKM yang berprestasi dan menjadi pusat perhatian dari semua pihak,”tutupnya. (Okt/Mik)
Discussion about this post