UTUSANINDO.COM,(PESSEL) – Tiga titik bibir pantai di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, kritis akibat abrasi dan mengancam ratusan warga di daerah itu.
“Titik yang mengalami kritis berada di Kecamatan Linggo Sari Baganti tepatnya di Muaro Gadang dan Muaro Kandih sepanjang dua kilometer dan di Sutera tepatnya di Koto Taratak sepanjang satu kilometer,” jelas Kepala Bidang Sungai, Pantai dan Rawa, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pesisir Selatan, Sukma Roni di Painan, Selasa,(12/7/2017).
Ia menambahkan untuk mencegah dampak dari abrasi berkelanjutan pihaknya telah mengusulkan pembangunan tanggul penahanan ombak ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami memperkirakan pembangunan tanggul penahanan ombak secara keseluruhan membutuhkan anggaran hingga Rp120 miliar,” ujarnya.
Menurutnya, Kabupaten Pesisir Selatan cukup rentan terhadap abrasi karena memiliki garis pantai sepanjang 245 kilometer dan rata-rata penduduk juga bermukim di sepanjang garis pantai itu.
Namun katanya, karena keterbatasan APBD kabupaten sehingga tidak memungkinkan untuk pembangunan tanggul penahanan ombak. Selain itu kewenangannya juga berada di provinsi.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Pri Nurdin di mengajak masyarakat yang bermukim pada titik yang kritis akibat abrasi meningkatkan kewaspadaan, apalagi kondisi cuaca saat ini yang ekstrem saat ini.
“Kami juga meminta masyarakat aktif berkomunikasi sehingga tim cepat turun jika terjadi bencana,” katanya.
Ia berharap agar tim verifikasi dari BNPB segera turun ke lokasi untuk memantau kondisi pantai dalam rangka tindak lanjut usulan pembangunan tanggul penahanan ombak.
antara
Discussion about this post