UTUSANINDO.COM,(PADANG) – Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Padang, Roy Madea Oka, meminta untuk menutup pasar malam di Kawasan Ganting Pasar Tarandam,Kecamatan Padang Timur yang dicurigai beraroma judi.
“Kita mempertanyakan izin pengelolaan pasar malam yang bertopeng adu keterampilan berhadiah minuman soda yang dibawahnya diletakkan rokok, sabun , shampo, dan lain-lain, Faktanya pengunjung harus membeli insert yang harus dibayarkan”,Ujar Roy Madea Oka, di Sekretariat MPC Pemuda Pancasila Kota Padang, Jalan Pemuda no.4 Kota Padang, Senin,(28/8/2017).
Menurutnya, Pasar malam tidak boleh lagi beroperasi atau ditutup. Faktanya jelas-jelas perjudian, bukan indikasi lagi, Kata Roy Madea Oka yang akrab disapa Boni ini.
“Kita Ormas Pemuda Pancasila meminta ketegasan Wali Kota Padang untuk dapat menjawab keresahan warga Kota Padang ini”, Ujar Boni yang hobbi nonton film perang ini.
Ditambahkan, Boni, Laporan dari Ranting dan Pimpinan Anak Cabang( PAC) Pemuda Pancasila Kecamatan Padang Timur baik lisan mau tertulis kepada MPC Pemuda Pancasila Kota Padang sampai kemejanya, persoalan pasar malam yang beromset ratusan juta permalam tersebut.
“Kita meminta keputusan tegas untuk diambil Walikota Padang, agar masyarakat tidak rusak. Karena aktivitas pasar malam itu tidak hanya dijadikan sarana untuk bermain judi, dikhawatirkan dijadikan sebagai tempat transaksi narkoba”, Ujar Boni sembari mengangkat teh manis di mejanya untuk diminum.
Sementara itu, hal senada dikatakan kabid Ekternal Rudi Nafianto, bahwa pasar malam tidak ada untungnya,malah akan banyak mendatangkan keresahan. Karena pasar malam yang beroperasi telah menyalahi aturan keramaian yang diberikan pihak kepolisian.
“Pasar malam harus ditutup, karena banyak mendatangkan mudaratnya,” Ujar Rudi
Sementara itu, salah seorang warga Ganting Edi Aho 45 Tahun, mengaku hampir di seluruh pasar malam mengadakan permainan ketangkasan yang mengarah kepada perjudian.
“Kami sebagai warga dengan keberadaan pasar malam disini, merasa sangat resah,”kaba juo lai, ambo hanyo rakyaik biaso, kalau banyak mengecek yo lah kamari bedo”, Ujar Edi Aho sembari menapik keningnya.(bons)
Discussion about this post