UTUSANIndo.com,(JAKARTA) – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo menyatakan siap dieliminir dari kabinet apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle.
“Kalau dicopot, ya mesti terima dong,” ujar Eko Putro usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di kasus dugaan suap pemberian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) oleh BPK ke Kemendes, Jumat (14/7/2017) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Eko Putro meminta media mengkonfirmasi langsung ke Presiden Jokowi karena reshuffle merupakan hak prerogratif Presiden.
“Mesti tanya sama presiden. Presiden yang tahu itu,” katanya.
Eko Putro yang juga kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengaku tidak ada pembahasan isu reshuffle di partainya.
Seperti diketahui isu reshuffle atau perombakan kabinet kian gencar terdengar seiring dengan melemahnya kabinet akibat prestasi para menteri yang masih minim. Terlebih lagi banyak kementerian yang tersangkut masalah hukum. Misalnya, kasus suap di Kementerian Desa.
Permasalahan hukum yang melibatkan pejabat di beberapa kementerian ini tentunya memecah konsentrasi dan menguras energi menteri yang institusinya sudah tercemar. Misalnya, hari ini saja Eko Putro Sandjojo waktunya sudah tersita hingga lebih dari lima jam guna menjalankan pemeriksaan penyidik untuk melengkapi berkas penyidikan dengan tersangka auditor BPK RI, Rochmadi Sapto Giri (sebarr.com)
Discussion about this post