UTUSANINDO.COM,(SARILAMAK) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy meninjau pembangunan Museum Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Senin.
“Untuk sekarang ini kita lihat lagi dan evaluasi tentang kelayakannya, karena sejak 2016 pihaknya tidak lagi mencairkan anggaran untuk pembangunan museum itu” kata Muhadjir usai peninjauan museum yang berada di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh.
Kemudian juga akan melihat pembangunan museum tersebut dari berbagai sisi, baik itu manfaat dan mudharatnya antara anggaran yang dikeluarkan, manfaatnya nanti setelah selesai, serta hal-hal lainnya.
“Jadi belum ada keputusan untuk dilanjutkan ataupun keputusan untuk ditinjau ulang,” kata Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Pihaknya saat ini sedang mempelajari apa permasalahan yang menyebabkan pembangunan museum tersebut mangkrak, sehingga sejak dua tahun terakhir Kemendikbud tidak lagi mencairkan alokasi anggarannya.
Muhadjir menyebutkan Museum PDRI ini merupakan satu dari 13 pembangunan museum yang saat ini dalam keadaan mangkrak.
Pembangunan Museum PDRI tersebut melibatkan lima kementerian, yakni Pertahanan, Sosial, Pekerjaan Umum, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Dalam Negeri, dimana semuanya sebelum Kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Itu kan menteri yang dulu, menteri baru yang sekarang belum sama sekali membicarakan hal ini,” kata dia.
Pihaknya mendapat perintah dari presiden untuk melihat semua proyek-proyek di bawah Kemendikbud selesai seperti yang diharapkan.
Ia menambahkan, anggaran yang telah dialokasikan untuk pembangunan museum itu mencapai Rp52,5 miliar yang dimulai pembuatan desain arsitektur museum, penyusunan masterplan, Detail Engineering Design (DED), serta seminar nasional pembangunan Museum PDRI di Padang serta Jakarta pada tahun 2012. Kemudian pengerjaan pembangunan fisik pada 2013.
Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi menyambut langkah Mendikbud yang mengunjungi pembangunan museum sejarah yang makrak tersebut. Pihaknya yakin pembangunan tersebut dapat dilanjutkan sebagaimana tujuan awalnya.
Kunjungan Mendikbud tersebut juga diikuti oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan di Kemendikbud Hilmar Farid, pejabat Dinas Kebudayaan Sumbar, serta sejumlah pejabat di Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Kabupaten Limapuluh Kota.(antara)
Discussion about this post