UTUSANINDO.COM,(JAKARTA) – Indra Sjafri kecewa pada sistem rekrutmen pemain bola, Indra Sjafri memutuskan untuk menjadi pelatih profesional dan mencari bakat-bakat muda di pelosok tanah air Indonesia.
Nama Indra Sjafri mulai dikenal banyak orang saat melatih Timnas Indonesia U-19 yang mendapat julukan Garuda Jaya, saat berhasil menjadi juara Turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013. Indonesia menjadi juara setelah berhasil mengalahkan Vietnam lewat babak adu penalti.
Sebelum menjadi pelatih, pria kelahiran Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini merupakan seorang pemain sepakbola yang bermain untuk PSP Padang pada tahun 1980-an. Setelah pensiun sebagai pemain, Indra pernah menangani PSP Padang sebagai pelatih yang juga bekerja di kantor pos.
Namun, untuk fokus menjadi pelatih profesional ia rela berhenti sebagai Kepala Kantor Pos di sebuah kota di Sumatera Barat. Keputusannya menjadi pelatih bukan tanpa alasan.
Indra mengalami kekecewaan sendiri saat dirinya mengikuti seleksi Tim Pra PON Sumatera Barat pada tahun 1985. Banyak talenta muda yang luput dari pantaun para pelatih. Sejak itu, Indra bertekad jika jadi pelatih, ia harus bisa memantau dan menemukan bibit-bibit yang berkualitas di pelosok-pelosok tanah air.
Untuk menjadi pelatih profesional, Indra banyak mengikuti kursus kepalatihan. Pada tahun 1997, ia dapat licensi C AFC, kemudian naik ke level B pada tahun 1998 dan level A pada 1999.
Pada 2007, Indra menjadi instruktur dan pemandu bakat PSSI. Setelah itu, ia pun diangkat menjadi pelatih Timnas junior tahun 2011. Hasilnya memuaskan. Timnas muda berhasil menjuarai The HKFA (Hongkong Football Association) International Youth Invitational Tournament U-17 dan The HKFA U-19.
Pola pembinaan Indra kembali membuahkan hasil. Pada tahun 2013, menjadi tahun yang membanggakan bagi dirinya dan masyarakat Indonesia. Indra berhasil membawa Timnas Indonesia U-19 menjuarai Turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013, saat itu Indonesia mengalahkan Vietnam melalui babak adu penalti dengan skor 7-6 yang sebelumnya bermain imbang 0-0.
Ini adalah gelar juara pertama Indonesia sejak 22 tahun terakhir yang selama ini Indonesia tidak pernah meraih satupun gelar di level Asia Tenggara baik junior maupun senior. Nama Indra pun makin dikenal masyarakat bola Indonesia.
Namanya makin tersohor saat Timnas berhasil mengalahkan Timnnas Korea. Di pertandingan terakhir Grup G Pra Piala Asia U-19, pada 13 Oktober 2013, Evan Dimas dkk mengandaskan juara 12 kali Piala Asia U-19, Korea Selatan, dengan skor 3-2.
Namun, perjalan karier kepelatihannya di Timnas tak bertahan lama setelah Timnas U-19 gagal masuk Piala Asia dan Piala Dunia U-20. Pada 2014, pengurus PSSI memberhentikannya sebagai pelatih.
Indra tak butuh lama menganggur sebagai pelatih. Ia ditunjuk oleh manajemen Bali United untuk menukangi klub asal Pulau Dewata, sebelumnya bernama Pusam FC dengan pelatih Nilmaizar. Indra berhasil membawa Bali United menjadi salah satu tim yang disegani di kompetisi Indonesia.
Baru dua tahun di Bali United, Indra harus rela melepasnya. PSSI kembali meminta Indra untuk menangani Timnas U-19 per 2016. Indra pun menjawabnya dengan mencari dan membina talenta-talenta muda Indonesia untuk tampil di pentas dunia.
Nama lengkap :Indra Sjafri
Profesi:Atlet
Tempat / Tgl Lahir:Batang Kapas, Sumatera Barat, 2 Februari 1963
Karya / Prestasi:
Juara, The HKFA (Hongkong Football Association) International Youth Invitational Tournament U-17, 2012
Juara, The HKFA (Hongkong Football Association) International Youth Invitational Tournament U-19, 2013
Juara, Turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013
KELUARGA
Istri : Temi Indrayani
Anak : Aryandra Andaru
Diandra Aryandari
KARIER
Karyawan PT Pos Indonesia
Pemain PSP Padang (1986 – 1991)
Pelatih
PSP Padang
Instruktur pelatih PSSI, 2007
Indonesia U-16 2011
Indonesia U-19 2013-2014
Bali United 2014 – 2016
Indonesia U-19 2016 – Sekarang
(viva)
Discussion about this post