UTUSANINDO.COM,,(JAKARTA)- Kemampuan bahasa adalah salah satu hal penting yang perlu diasah pada anak, diyakini sedini mungkin. Termasuk mengajarkan bahasa asing pada anak.
Namun demikian, tak sedikit pula orang tua yang enggan melakukannya. Sebagian beranggapan mengajarkan bahasa asing terlalu dini dapat membuat anak bingung dan justru terlambat bicara.
Menanggapi hal ini, psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli menjelaskan bahwa hal tersebut hanya mitos. Yang perlu dipahami, ketika anak diajarkan lebih dari satu bahasa maka akan terjadi peleburan dari bahasa-bahasa tersebut (code mixing).
“Hal ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada masa anak-anak yang belajar multilingual. Ini adalah bagian dari proses untuk kelak mampu menguasai bahasa-bahasa yang diperkenalkan dengan baik,” tutur wanita yang akrab disapa Vera tersebut, dalam talkshow ‘Multilingual Sejak Dini, Kenapa Tidak?’, yang diadakan di EF Center, FX Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Menurut Vera, kondisi di mana anak bicara dengan ‘mencampur-campur’ bahasa ini wajar dan tak perlu dikhawatirkan. Seiring usia kondisi ini akan hilang dengan sendirinya.
Mengajarkan anak dengan bahasa asing dikatakan Vera bukanlah suatu hal yang dapat menghambat kemampuan komunikasi anak. Ia justru menyebutkan hal ini dapat memberikan anak kemampuan untuk beradaptasi lebih baik, juga memiliki kemampuan verbal yang setingkat lebih tinggi.
“Jadi boleh saja, kenapa tidak? Yang terpenting waktu dan caranya tepat, sesuai dengan tahap perkembangan dan kondisi masing-masing anak. Orang tua harus mendampingi juga,” imbuhnya.
sumber:detik
Discussion about this post