UTUSANINDO.COM,(BATAM) – Tampaknya proyek pembangunan bendungan sei Gong yang memiliki luas lahan untuk genangan air 355,99 hektare.Soalnya, puluhan warga yang mengaku pemilik lahan yang terkena imbas pembangunan Bendungan Sei Gong Batam, yang ada di Desa Sijantung, Pulau Galang Batam, unjuk rasa, Kamis (22/12/2016).
Mereka unjuk rasa karena belum mendapatkan ganti rugi.Warga pun menghentikan proyek pembangunan yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Wika) Tbk.Proyek pembangunan Bendungan Sei Gong ini memiliki luas lahan untuk genangan air 355,99 hektare.
Gio Tambunan, seorang warga yang mengaku sebagai pemilik lahan menuturkan dirinya memiliki surat alas hak dari pemerintah Tanjungpinang pada tahun 1980-an.
“Saya punya surat, bahkan saya juga setiap tahunnya membayar pajak kepada pemerintah Kota Batam, tetapi kenapa tidak ada ganti rugi terhadap lahan saya,”kata Gio.
Yang paling disesalkan Gio adalah sejak awal pembangunan bendungan, warga mereka tidak pernah dilibatkan untuk membicarakan lahan yang terkena imbas pembangunan.
“Kita bukan menghambat pembangunan, kita hanya meminta hak-hak kita sebagai pemilik lahan, karena nantinya lahan kami sudah tidak bisa digunakan lagi, setelah bendungan selesai,”kata Giro.
Joni Tarigan, warga yang mengaku pemilik lahan lainnya menuturkan pihaknya juga sangat menyesalkan pemerintah yang tidak mempedulikan masyarakat.
“Di lahan yang kami punya, kami melakukan usaha perkebunan, seperti tanaman gaharu, sengon, jagung, dan semangka,”kata Joni.
Dia juga menuturkan saat ini lahan mereka sudah mulai ada yang terendam akibat penutupan keluar-masuk air dari DAM ke laut.
“Ini sekarang arus kelaur-masuk air sudah ditutup jadi lahan kami sudah banyak yang terendam, kalau tidak segera dilakukan ganti rugi, bagaimana nanti cara mengukurnya,”kata Joni.
Di tempat yang sama koordinator pelaksana utama PT Wika, Tino yang menemui puluhan warga di lokasi proyek menuturkan pihaknya hanya sebagai kontraktor pelaksana saja.
“Kalau untuk pembebasan lahan, itu urusan pemerintah, kami hanya melaksanakan pengerjaan saja,”kata Toni.
“Sebelum lahan kami diganti rugi, kami akan terus memantau proyek ini tidak ada pengerjaan,”kata warga
Sumber: Trbunebtm
Discussion about this post