UTUSANINDO.COM,(MANADO) – KIA FB Nurhana ditangkap oleh Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Layang-635 yang dikomandoi Mayor Laut Agus Susatya yang tergabung dalam Operasi Siaga Yudha-16 saat melaksanakan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina, 15 Desember 2016 lalu.
“Memang di laut bisa terjadi risiko tugas, dimana pada saat kita melaksanakan penegakan hukum di laut, kita menangkap kapal KIA FB Nurhana dari Filipina yang masuk Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia,” jelas Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Darwanto saat menggelar Rapat Strategi Pencarian di Pangkalan Udara TNI AL, Manado, Sabtu (24/12/2016) malam.
Saat dilakukan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan, KIA FB Nurhana yang memuat 24 WNA Filipina ternyata tidak membawa dokumen yang lengkap.
“Kapal itu kemudian dikawal, 21 orang kru mereka dipindahkan ke kapal kita, yang tinggal di kapalnya itu sendiri tiga orang, kemudian kita menempatkan tim kawal kita empat orang,” ujar Darwanto.
Dalam perjalanan, menurut Darwanto, aman dan lancar, namun saat cuaca buruk, komunikasi terputus. KRI Layang-635 kemudian mengejar ke posisi tim kawal, tapi KIA FB Nurhana tidak ditemukan.
“Sudah enam kapal perang dan dua pesawat diturunkan namun karena cuaca buruk sehingga tidak setiap saat bisa dilakukan penyisiran. Selain itu juga gelombang, arus sehingga mempengaruhi pencarian,” jelas Darwanto.
Hingga saat ini, semua lokasi yang diduga tempat awal hilangnya kapal sudah disisir, namun hasilnya masih nihil.
Di Pulau Ana, pesawat udara sempat melihat ada bangkai kapal, namun setelah diselidiki ternyata tidak sesuai karena catnya berbeda dengan kapal yang dicari.
“Kita sudah koordinasi dengan Westmincom, kebetulan saya juga sebagai ketua Border Comitee Perbatasan Indonesia Filipina. Mereka juga concern untuk membantu kita melakukan pencarian, mereka juga sudah menurunkan kapal angkatan lautnya melakukan upaya pencarian,” ujar Darwanto.
Mengingat kondisi kapal yang besar, Darwanto berharap keempat anggotanya itu masih dalam keadaan sehat dan selamat.
“Pencarian kita terbatas karena kita tidak bisa melampaui wilayah ZEE,” ujar Darwanto.
Kalaupun ternyata keempat anggota TNI AL itu hilang karena ditahan, Darwanto siap mendeportasikan 21 orang ABK asal Filipina yang saat ini diamankan di Kota Bitung.
“Kalau memang seperti itu, kita tukar saja, saya sudah kirim surat ke Westmincom, untuk menyatakan kita siap mendeportasi asal mereka mengembalikan empat anggota kita,” tegas Darwanto.
Keempat anggota TNI AL yang hilang tersebut adalah Letda Laut Faisal Dwi AR; Serda Mes Rizky Dwi Septianto; KLK AMO Dian Mahendra dan KLD ISY Badnur Rohim.
Sumber : (Tbatam)
Discussion about this post