UTUSANINDO.COM,(ALEPPO)- Perserikatan Bangsa- Bangsa(PBB) mulai mengkhawatirkan serangan terhadap warga sipil yang sedang mengungsi dari Kota Aleppo.
Serangan betubi-bertubi di Kota Aleppo, Suriah membuat warga sipil terpaksa mengungsi ke Idlib. Data terakhir menyebutkan, sebanyak 34 ribu warga Aleppo mengungsi ke kota yang terletak di barat laut Suriah tersebut.
Namun, meski warga sipil telah diungsikan, masih ada kekhawatiran dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut PBB, Kota Idlib bisa jadi Aleppo kedua bagi warga sipil yang akan menjadi target serangan pemerintahan Bashar al-Assad.
“Banyak dari mereka (warga sipil) pergi ke Idlib, ini (Idlib) bisa jadi Aleppo berikutnya,” kata Utusan Khusus PBB, Staffan de Mistura dilansir The Huffington Post, Sabtu 24 Desember 2016.
baca juga : Aspek Nuklir, Rusia Ancaman Serius Terhadap As
De Mistura mengatakan, Presiden Suriah, Bashar al-Assad telah menyatakan perang masih jauh dari selesai dan angkatan bersenjata akan berbaris di daerah yang dikuasai pemberontak lainnya. Sementara Idlib adalah kota yang juga dikuasai oleh pemberontak. Otomatis, warga sipil Aleppo yang diungsikan masih terancam jiwanya.
Menurut de Mistura, hal yang terbaik dilakukan sekarang adalah menghentikan pertempuran berdarah di Aleppo. Kemudian pemain regional seperti Turki, Rusia dan Iran berbicara dengan kepala dingin, itulah yang menurut PBB menjadi jalan terbaik.
Seperti diketahui, Assad mendapat kontrol penuh atas serangan di Aleppo berkat sekutunya, Rusia dan Iran. Sementara Turki ikut melakukan serangan untuk menumpas pemberontak.
baca juga : TNI Juara Tembak Se Asean, Pecundangi Singapura
Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu mengatakan pada hari Kamis kemarin, serangan udara Rusia di Suriah telah membunuh 35 ribu pemberontak dan menghentikan rantai revolusi di Timur Tengah. Sementara ratusan warga sipil pun ikut menjadi korban.
sumber : Vv
Discussion about this post