UTUSANINDO.COM,(JAKARTA)- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), mengatakan, meski perekonomian global tengah melemah, namun kondisi ekonomi Indonesia masih tetap stabil. Maka para pelaku ekonomi Indonesia tidak terlalu pesimis dengan berbagai tantangan yang terjadi saat ini.
Jusuf Kalla, mengimbau agar ketidakpastian global, seperti kasus Amerika Serikat, Brexit, dan harga komoditas yang masih melemah tidak memengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurutnya, rasa pesimis tersebut justru akan menghambat majunya Indonesia.
“Dunia hari ini saya katakan dunia yang kurang senyum karena penuh pesimisme ketidakpastian. Jangan terlalu pesimis atau pikirkan negara orang, marilah pikirkan internal kita karena mau eksternal jadi baik kita juga tidak bisa apa-apa,” kata JK di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (8/12).
JK menilai, efek krisis global tidak akan sebesar yang dibayangkan. Contohnya krisis Amerika Serikat tidak akan sebesar seperti apa yang dikampanyekan oleh Donald Trump, sebelum terpilih menjadi Presiden.
Menurutnya, Trump sendiri tidak akan benar-benar melakukan kebijakan proteksionis, salah satunya dengan membuat pajak untuk barang-barang asal China. Sebab, 90 persen barang-barang di AS berasal dari negara lain, termasuk China, Indonesia, dan Bangladesh.
Sehingga, jika Trump melakukan kebijakan tersebut, maka akan banyak penolakan dari warga AS yang nantinya akan mengakibatkan tingkat kemiskinan semakin tinggi. Terlebih lagi, Mantan Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menilai bahwa kebijakan Trump hanya akan terealisasi setengahnya.
“Jadi efek Trump yang dikampanyekan tidak akan dilakukan, orang mengatakan kampanye satu sisi,” imbuhnya.
“Saat saya bicara dengan Obama, Pak Presiden apa yang terjadi setelah tidak di sana, apa yang dibuat Trump, dia malah ketawa. Saya tanya Pak Abe juga dia bilang jangan terlalu khawatir,” ujar JK.
Sumber: Merdeka.
Discussion about this post