UTUSANINDO.COM,(JAKARTA) – Presiden Joko Widodo, Mengingatkan,melalui pesan di balik kedua kata yamg belakangan ini sering dilontarkan pejabat di pemerintah, seperti kata “makar” dan “persatuan Indonesia”.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian adalah orang yang pertama kali melontarkan adanya upaya makar.
Sementara itu, kata “persatuan Indonesia” kerap dilontarkan Presiden sendiri.
“Ini untuk peringatan dan mengingatkan kita semuanya,” ujarJokowi di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Kata “persatuan Indonesia”, kata Jokowi, sebagai pengingat bahwa Indonesia terdiri dari suku, agama, ras, dan bahasa yang berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya tetap satu juga.
“Menunjukkan betapa kita ini beragam. Betapa kita ini majemuk,” ujar Jokowi.
Sementara itu, soal kata “makar”, pemerintah juga ingin memberi pesan bahwa Indonesia memiliki konstitusi dan undang-undang yang harus ditaati oleh seluruh warga negara, tanpa terkecuali.
“Kenapa ada yang menyampaikan makar? Untuk mengingatkan bahwa kita ini punya konstitusi yang mengatur Pilkada, pemilihan presiden, pemilihan legislatif. Semua sudah diatur,” ujar Jokowi.
“Hanya mengingatkan bahwa yang terpilih di DPR/MPR itu sudah lewat proses yang panjang, termasuk presiden dan wakil presiden juga sama,” kata dia.
Jokowi menampik bahwa kata-kata tersebut dilontarkan oleh pemerintah lantaran kondisi keamanan dan pertahanan negara dalam keadaan genting.
“Ini bukan karena kondisi negara (genting), enggak. Jangan ada pikiran yang aneh-aneh ke mana-mana. Masyarakat bekerja sebagaimana biasanya saja,” ujar Jokowi.
Sumber: Kompas.com
Discussion about this post