UTUSANINDO.COM,(BATAM)- Tampaknya pelayanan kesehatan kurang baik kembali melanda bagi pasien yang kurang mampu, Soalnya ketika pasien tidak mampu membayar biaya rumah sakit sebesar Rp. 39 Juta, orang tua ini nekad membuat dan mengedarkan surat pernyataan di media Sosial untuk menjual anaknya.
Dalam surat edaran pernyataan penjualan anak yang ditandatangani oleh Januar dan Andi Indra Ayu ini, dijelaskan bahwa mereka sudah tidak mampu lagi membayar biaya rumah sakit anaknya.
Surat tersebut juga tercantum kalimat yang menyatakan tanpa ada paksaan dari pihak manapun, artinya apa yang mereka lakukan adalah murni karena kesulitan.
Berikut pernyataan sepasang suami istri tersebut seperti yang telah dituangkan dalam surat edaran:
Assalamualaikum
Dengan segala keterbatasan upaya kami yang telah kami lakukan, Melalui pesan ini dan surat pernyataan yang kami lampirkan dan kami buat dengan sebenar2nya.
Jika ada yang benar-benar berkeinginan untuk berbaik hati bisa segera menghubungi kami. Segala upaya telah kami lakukan untuk bernegosiasi namun itupun tidak menyelesaikan masalah kami.
Maka dengan ini kami menyampaikan bahwa anak kami yang lahir pada tanggal 17 September 2016 di salah satu RS di Kota Makassar akan kami jual (seharga tagihan rumah sakit) untuk membayar biaya rumah sakit yang sudah tidak sanggup kami bayar.
Dan bersamaan dengan postingan ini kami lampirkan surat pernyataan kami dan beberapa tagihan obat dari RS.
Atas segala perhatiannya kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Tertanda orang tua kandung.
JANUAR dan ANDI INDRA AYU.
Menanggapi hal itu, seorang warga bernama Rafli berkomentar dalam aplikasi sosial media Whats’App, Sabtu (1/10/2016) siang. Rafli mengatakan bahwa tindakan yang telah dilakukan oleh kedua orang tua itu, dimasukin aja ke media.
” Masa Pemda dan pihak RS setempat tidak perduli,” ujarnya.
Dalam edaran tersebut, kata Rafli, sayangnya orang tuanya tidak menyebutkan pekerjaan dan bagaimana kehidupannya. Selanjutnya, yang bersangkutan juga tidak mengungkapkan apakah masalah kesulitan itu sudah dibicarakan kepada pihak RS.
Menurutnya, kondisi demikian perlu dibahas dengan pihak RS. Sehingga dapat meraih pertimbangan yang lebih baik. Apabila sudah dibicarakan dan tidak ada pertimbangan dari RS, maka barulah diekspos.
” Ya kalo ini benar dan kehidupan yang bersangkutan sangat memprihatinkan, semoga Pemda atau RS setempat peduli. Mudah-mudahan tidak terjadi jual anak untuk biaya RS,” imbuhnya.
Sementara, hingga berita ini diposting, belum ada informasi maupun keterangan yang resmi terkait upaya penjualan anak melalui surat edaran pernyataan penjualan ini. (ichsan)
Discussion about this post