UTUSANINDO.COM,(SULSEL)- Kepala Bidang Pengawasan, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Makassar, Johana, Mengatakan, pihaknya telah melakukan pengawasan selama sembilan bulan dan menemukan ratusan perusahaan di Makassar masalah dalam hal pengolahan limbah.
“Idealnya kan perusahaan-perusahaan melakukan pelaporan enam bulan sekali terkait Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) masing-masing. Dari 120 perusahaan yang kami pantau, hanya ada 20 perusahaan yang taat aturan,” bebernya.
Sementara, kurang lebih 100 perusahaan lainnya melanggar aturan. Selain tidak mengajukan permohonan izin limbah cair dan B3, adapula perusahaan yang tidak taat melapor ke BLHD. Padahal, pelaporan dan pengurusan izin sama-sama dibutuhkan untuk mencegah terjadinya pencemaran limbah di pemukiman warga.
“Perusahaan yang banyak melanggar izin diantaranya berasal dari hotel, bengkel, industri, mall dan rumah sakit. Setiap perusahaan tersebut umumnya kami menemukan tiga jenis pelanggaran, seperti IPAL rusak, tidak mengantongi izin pembuangan limbah cair dan limbah beracun dan tidak melaporkan sistem teknologi IPAL-nya secara berkala,” jelasnya.
Johana menambahkan, BLHD dalam hal ini hanya memberikan teguran terlebih dahulu. BLHD mendesak pihak perusahaan yang ditengarai melanggar agar berbenah. Jangan sampai, lanjut Johana, kebocoran/kerusakan yang disepelkan tersebut akan mengakibatkan masalah besar jika tidak tertangani.
“Yang jelas kami juga akan menyiapkan sanksi tegas, jika imbauan kami tidak dilaksanakan,” tegasnya.
Ditanya daftar nama perusahaan yang melanggar, Johana menolak merilis nama-nama perusahaan bandel tersebut. Ia mengatakan, saat ini belum dapat memberikan data dan nama perusahaan-perusahaan tersebut, pasalnya pihak BLHD masih menunggu penjelasan dan klarifikasi dari masing-masing perusahaan.
Sementara, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto sebelumnya menegaskan, pihaknya tidak akan menolerir perusahaan yang tidak memiliki IPAL untuk beroperasi di Makassar. Danny, sapaan wali kota meminta BLHD Kota Makassar untuk bertindak tegas. “Saya tidak akan main-main soal pencemaran lingkungan,” tegas Danny.
Rakyatsulsel.com
Discussion about this post