UTUSANINDO.COM,(JAKARTA)- Menpora mengaku akan mengundang Pengurus Besar PON, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Pangdam III/Siliwangi, dan Kapolda Jawa Barat pada Jumat (23/9/2016).
“Apa akar masalahnya sehingga banyak soal seperti keributan antarsuporter, pemukulan dan kemudian ada protes, ada boikot, akan kami evaluasi besar-besaran,” kata Menpora di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Menpora menegaskan, kericuhan yang sudah terjadi tidak boleh kembali terulang. Jangan sampai kericuhan yang terjadi justru mencederai semangat PON yang harusnya menjunjung tinggi sportifitas.
“Kami sudah warning kepada Koni pusat sebagai kepanjangan tangan pemerintah di sana dan PB PON untuk betul-betul melihat akar persoalannya,” kata dia.
Menpora mengatakan, setelah mengurai apa akar permasalahan yang terjadi, pihaknya akan membuat regulasi yang ketat agar kericuhan tidak terulang hingga penyelenggaraan PON ditutup pada 27 September.
Menpora juga mengaku sudah melaporkan sejumlah kericuhan yang terjadi ke Presiden Joko Widodo.
“Beliau menyampaikan silakan dievalusi, saya sudah izin ke beliau,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, video kericuhan yang terjadi di arena polo air dalam perhelatan PON Jawa Barat menjadi viral di dunia maya.
Kerusuhan terjadi saat tim Jawa Barat bertemu dengan Sulawesi Selatan dalam fase semifinal polo air di Kawasan Olahraga Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (19/9/2016).
Akibat kerusuhan itu, atlet polo air DKI Jakarta yang tengah menyaksikan pertandingan ikut terkena imbas.
Bahkan, dalam tayangan video itu, atlet DKI Putra dan oknum penonton berseragam terlibat adu jotos. Adapula protes di cabang olah raga karate.
KOMPAS
Discussion about this post