PADANG-(MAKLUMATNEWS.NET)–Terkait laporan dan konfirmasi dari awak media mengenai kegiatan pembangunan peningkatan dan rehabilitasi trotoar dan taman yang di kerjakan oleh PT.Agara Indah Perkasa yang berlokasi di Jl. Batang Arau Padang, Fatriarman selaku Kadis PU Kota Padang lansung terjun ke lapangan
Namun sangat di sayangkan, hal hasil dari sidak tersebut nol persen, dari sumua konfirmasi yang d layangkan ke Whats App beliau mengenai ketimpangan kegiatan tersebut, tak satupun di tanggapi oleh sang Kontraktor, hal tersebut tentu saja menimbulkan banyak asumsi baru yang muncul, apa yang telah terjadi antara manajemen PT.Agara Indah Perkasa dengan instansi pemerintah yang satu ini.
Kalau demikian, sidak (26/8) lalu tersebut hanyalah sandiwara & lip service belaka, mungkin hanya sekedar mencari perhatian pada masyarakat di sekitar lokasi proyek, ucap ketua LSM GARUDA Kota Padang Hendrizon.SH.
PT.Agara Indah Perkasa merupakan perusahaan luar Sumbar yang di pakai oleh kontraktor padang yang akrab di panggil dengan nama Aceng.
Niat kurang baik dari pelaksana kegiatan ini sudah terendus dari awal pelaksanaan, di buktikan “dalam pencantuman keterangan pada plang proyek sebagai bahan dasar informasi bagi masyarakat tidak lengkap “jumlah nilai satuan kontrak dan nomor paket kontrak tidak di cantumkan pada plang tersebut”
Dari sisi aitem kerja, banyak hal yang di hilangkan seperti “lantai kerja pada pemasangan brikes, puluhan meter kastin pada trotoar tidak di bongkar dan di ganti baru namun langsung di plester agar tersembunyi dan kelihatan baru, penggunaan brikes yang bukan prabrikasi (ketinggian dan ketebalan berbeda, dalam brikes juga di temukan sampah kayu)”
Usai sidak (26/8) saat di temui di kantornya Fatriarman menjelaskan “hari ini juga kami akan merapatkan hal-hal di lapangan tadi ungkapnya pada Netral News, namun sangat di sayangkan dua minggu hampir berlalu hingga saat ini proses perbaikan pada aitem kerja yang salah tidak ada pembongkaran.
Secara terpisah Herman Kabid SDA Dinas PU Padang menjelaskan “untuk brikes boleh di cetak secara manual yang penting strukturnya K 225 ungkap Herman”.
(3/9) Aceng selaku pelaksana kegiatan menjelaskan pada Netral News “saat ini proges masih 20% dan kami telah mendapatkan SP 1 (surat peringatan 1) dan untuk brikes kami memang mencetak sendiri karena pabrikasi harganya sangat mahal, memang di dalam kontrak sebelumnya menggunakan brikes pabrikasi ungkap Aceng.
Dalam harga satuan perkejaan kePU an kota Padang tahun 2016 triwulan 1, untuk pembuatan beton lantai kerja adalah senilai Rp.708.734.95/ M3. dan aitem ini hilang sangat banyak pada kegiatan tersebut, di tambah lagi aitem pembongkaran kastin lama dan pemasangan kastin baru yang hilang puluhan meter, untuk kondisi brikes terlihat komponen yang ada dalam kandungan brikes di penuhi kerikil kasar, takaran yang tidak sesuai sudah pasti berdampak pada nilai ketahanan beton tersebut.
Dari sumber yang tidak bersedia di sebutkan namanya menjelaskan “PT Agara ini merupakan perusahaan luar Sumbar yang lansung di datangi oleh Fatriarman sang Kepala Dinas, Waoo…. sungguh mengagetkan…, Kita lihat saja sikap yang akan di ambil oleh dinas PU Kota Padang sebagai pemegang DIPA. (deni)
Discussion about this post