Arreola merupakan lawan pengganti untuk Wilder setelah gagal bertarung dengan Alexander Povetkin. Petinju asal Rusia tersandung masalah doping sehingga agenda pertarungan yang harusnya digelar 21 Mei dibatalkan.
Tampil di depan pendukungnya, Wilder memulai pertarungan di ronde pertama dengan tempo lambat. Masuk ke ronde kedua, petinju berkulit legam itu tampil lebih agresif dengan menghujani beberapa pukulan jabs yang berhasil membuat hidung pemilik rekor 43 duel, 36 menang (31 KO), 4 kalah, dan sekali imbang itu bengkak.
Tekanan yang terus dilancarkan Wilder akhirnya membuahkan hasil di ronde keempat. Pukulan kombinasi Bronze Bomber berhasil membuat lawannya mencium kanvas, sebelum bel berbunyi.
Melihat lawan sudah kehilangan keseimbangan, Wilder tidak berhenti menyiksa Arreola di pertarungan ini. Terbukti, pada ronde ketujuh Arreola kembali tersungkur setelah pukulan tangan kanan dan kiri meruntuhkan pertahanan petinju veteran asal Amerika tersebut.
Sayangnya, ketika Wilder ingin menyelesaikan pertarungan bel berbunyi. Namun diakhir ronde kedelapan atau sebelum masuk ke ronde kesembilan, wasit menghentikan pertarungan setelah Arreola mengalami luka yang cukup parah sehingga nyaris menutupi bagian mata kirinya.
SUMBER SINDONEWS
(bbk)
Discussion about this post